Tuesday, October 2, 2012

Nelayan Merak Terancam Digusur


PULOMERAK – Puluhan nelayan yang biasa melabuhkan perahunya di sebelah kanan Dermaga V Pelabuhan Merak terancam digusur. Pasalnya PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry berencana membangun gang way (jalan penghubung) dan setrem (jembatan penghubung) di dermaga tersebut, dengan menggunakan lahan yang biasa digunakan para nelayan.
Kepala Cabang PT ASDP Merak La Mane mengungkapkan, penggunaan lahan tersebut sebenarnya sudah lama direncanakan, namun karena berbagai pertimbangan rencana itu selalu gagal dilakukan. “Lahan yang digunakan para nelayan itu milik negara karena dahulu yang melakukan reklamasi pemerintah, karena punya negara kita berniat memakainya,” kata La Mane, Jumat (18/11).
La Mane mengaku pihaknya sudah berkirim surat ke Pemkot untuk membicarakan ren­cana penggunaan lahan tersebut. “Kami me­minta bantuan Pemkot menyediakan la­han atau pantai pengganti sebagai tempat labuh para nelayan,” ujarnya.
Sebenarnya, kata La Mane, PT ASDP bisa saja menggunakan lahan tersebut. Namun ia tidak mau berlawanan dengan para nelayan yang sudah puluhan tahun mencari ke­hidupan di sekitar pelabuhan. “Kami tidak mau menzolimi siapapun. Untuk tetap men­jalin hubungan baik, kami juga akan mem­berikan uang kerohiman kepada para ne­layan yang akan direlokasi,” ungkapnya.
Pantauan Radar Banten Jumat (18/11) siang, puluhan perahu nelayan tampak berjejer di sebelah Dermaga V. Sebagian be­sar nelayan di Pulomerak memang sedang tidak melaut karena gelombang di Selat Sun­da sedang tidak stabil. Saat ditanya me­ngenai rencana PT ASDP yang akan meng­gusur tempat labuh perahu tersebut, para nelayan mengaku belum mengetahuinya. “Saya baru mendengar rencana itu,” Mad Radit, salah seorang nelayan.
Menurutnya, terdapat sekira 60 nelayan yang sering mangkal di dekat Dermaga V Pe­labuhan Merak. Radit mengaku belum me­ngetahui sikap yang akan diambil para ne­layan. “Nanti kita bicarakan dulu dengan te­man-teman nelayan lainnya, yang jelas kalau pe­merintah sudah mengambil kebijakan, kita hanya bisa pasrah,” ungkapnya.
(radarbanten.com)

No comments:

Post a Comment