CILEGON — “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para
pahlawan kemerdekaan yang berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan,”
kata Sunariah, isteri Samsudin, seorang veteran asal Cilegon.
Samsudin tinggal beserta isterinya di Kelurahan Jombang Masigit
Kecamatan Jombang Kota Cilegon. Samsudin adalah salah satu pejuang
kemerdekaan di Cilegon yang tak dikenal. Sementara isterinya adalah
seorang guru pada masa penjajahan Belanda terjadi di Cilegon sebelum
kemerdekaan Republik Indonesia.
Kini, Samsudin berusia 89 tahun. Ia menikah dengan Sunariah pada
1948 setelah kemerdekaan. Kehidupan mereka tampak sederhana. Suasana
jaman dulu masih terasa dari bentuk rumah, kursi, serta sejumlah hiasan
di ruang tamu rumah mereka.
“Saya sangat bangga terhadap apa yang telah saya lakukan pada masa
melawan Belanda pada 1928 lalu di Cilegon,” ungkap bapak 11 anak ini.
Menurutnya, kenangan saat mengangkat senjata mengusir Belanda merupakan
kenangan terindah dalam hidupnya meski hingga hari ini tak banyak orang
yang tahu termasuk Pemerintah Kota Cilegon.
Sementara Sunariah, sang isteri, yang menguasai bahasa Jepang dan
Belanda ini masih ingat saat dirinya ditangkap tentara Belanda karena
mengajar para siswa-siswinya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu
Kemerdekaan Indonesia di sekolah. Untungnya, ia bisa lepas dari tangan
Belanda. (BH)
rumahdunia.com (10/11/2009)
No comments:
Post a Comment